"Hidup Untuk Makan"
Semboyan yang aneh bagi setiap orang yang pertama mendengarnya, dan seketika akan menyangkalnya. Kebanyakan akan mengatakan "Hidup ya untuk ibadah" sebagian lagi mengatakan "Hidup ya untuk mempersiapkan diri untuk mati dan menjalani kehidupan kelak di akhirat".
Sekarang ijinkan saya mengajukan Satu pertanyaan saja
"Apakah Anda Seperti Itu?"
Maaf maksud pertanyaan saya adlah apakah anda sudah seperti yang anda katakan tadi. Bukan berdebat yang harus kita lakukan, tetapi menanyakan ke hati kita masing-masing.
Akan percuma menang dalam perdebatan ini jika ternyata kita kalah dalam perhitungan di hari pembalasan kelak.
Hal ini serupa dengan pertanyaan "Siapakah Tuhanmu?" Allah. Pasti jawaban itu yang keluar dari bibir kita, tapi coba rasakan bagaimana hati kita ketika menjawab pertanyaan tersebut, jika ada getaran atau sesuatu yang lain maka jawaban anda benar sesuai kenyataan hdup anda, akan tetapi jika hati tidak merasakan apa-apa maka jawaban anda salah, dalam artian hidup anda bukan untuk Allah, jadi Tuhan anda bukan Allah tetapi boleh jadi anak kesayangan, keluarga, istri, suami, uang, pangkat, nama baik atau banyak hal yang mungkin kita utamakan.
Untuk pertanyaan yang lain silahkan di jawab sendiri ya...
Jangan kuatir Allah bukan monster yang harus ditakuti, KasihNya lebih besar dari pada AmarahNya.
